Premium Only Content

Teladan Kejujuran Rasulullah dalam Berdagang #shorts #nabimuhammad #rasulullah #sirahnabawiyyah
Teladan Kejujuran Rasulullah dalam Berdagang
Dari penegasan Nabi Muhammad dan wahyu Allah swt tersebut menggambarkan bahwa pada akhirnya diri pribadi manusia yang lebih tahu, apakah sesungguhnya diri pribadi manusia menjadi faktor terjadinya sebuah konflik dikarenakan kebohongan yang kita sebarkan. Apalagi di era digital seperti sekarang di mana informasi mudah kita dapat, mudah kita buat, dan mudah kita sebarkan sendiri.
Oleh kaum Quraisy pra-Islam, Nabi Muhammad saw mendapat julukan Al-Amin, orang yang dapat dipercaya, artinya manusia yang sangat jujur hingga mendapat predikat terhormat di antara kaumnya. Muhammad memulainya dari sendiri dan berdampak pada kebaikan untuk orang lain dan orang-orang di sekitarnya.
Muhammad muda (12 tahun) kerap mengikuti pamannya Abdul Muthalib untuk berdagang. Bahkan kadang-kadang ia ikut berdagang hingga ke negeri jauh seperti Syam (Suriah). Diceritakan dalam Sirah Nabawiyah, tidak seperti pedagang pada umumnya, dalam berdagang Muhammad dikenal sangat jujur, tidak pernah menipu baik pembeli maupun majikannya. Muhammad juga tidak pernah mengurangi timbangan atau pun takaran. Muhammad juga tidak pernah memberikan janji-janji yang berlebihan, apalagi bersumpah palsu. Semua transaksi dilakukan atas dasar sukarela, diiringi dengan ijab kabul.
Muhammad pernah tidak melakukan sumpah untuk meyakinkan apa yang dikatakannya, termasuk menggunakan nama Tuhan. Pernah suatu ketika Muhammad berselisih paham dengan salah seorang pembeli. Saat itu Muhammad menjual dagangan di Syam, ia bersitegang dengan salah satu pembelinya terkait kondisi barang yang dipilih oleh pembeli tersebut. Calon pembeli berkata kepada Muhammad,
“Bersumpahlah demi Lata dan Uzza!” Muhammad menjawab, “Aku tidak pernah bersumpah atas nama Lata dan Uzza sebelumnya.” Kejujuran Muhammad kala itu cukup sebagai prinsip kuat yang dipegang secara mandiri tanpa melibatkan Tuhan sekali pun. Karena baginya, orang akan melihat dan merasakan sendiri terhadap kejujuran yang dipegangnya selama berdagang.
Prinsip Muhammad muda ini tentu saja bertolak belakang dengan fenomena keagamaan simbolik di zaman sekarang. Agama hanya dijadikan simbol, bukan diwujudkan dalam akhlak mulia sehari-hari. Memahami agama secara hitam dan putih dengan menawarkan murahnya surga. Bahkan, Allah SWT dibawa-bawa dalam aktivitas duniawi seperti politik praktis demi kepentingan kelompoknya.
Penulis: Fathoni Ahmad Editor: Muhammad Faizin
#sirahnabawiyyah #nabimuhammad #rasulullah
-
Kim Iversen
4 hours agoFrom Doctor to Political Prisoner: Dr. Simone Gold on COVID Lies, January 6th, and Medical Tyranny
26K16 -
LIVE
Melonie Mac
5 hours agoGo Boom Live Ep 39!
846 watching -
UPCOMING
Man in America
7 hours ago🚨 BREAKING: Dr. Robert Young JAILED! Medical Tyrants Will Do ANYTHING to Silence Truth
5.6K1 -
UPCOMING
I_Came_With_Fire_Podcast
5 hours agoPanama CANAL BlackROCKED | Left of PODCASTING | Ukraine AID GONE
441 -
45:56
Glenn Greenwald
4 hours agoLee Fang Reacts to Trump's Speech to Congress; Will DOGE Tackle Military Waste? | SYSTEM UPDATE #418
58.8K52 -
43:23
Donald Trump Jr.
5 hours agoNo Clap: Dems are a Disgrace but My Father is Bringing Back Common Sense | Triggered Ep.222
102K87 -
LIVE
Akademiks
5 hours agoDay 1/30. Drake Drops lawsuit vs iHeartMedia? Offset and Cardi Calls it Quits. 50 v Jim Jones?
2,919 watching -
18:29
The Rad Factory
1 day agoBuilding Shred Eighty a Custom Honda Snow Kart
1.51K1 -
UPCOMING
Precision Rifle Network
1 day agoS4E7 Guns & Grub - What makes group size increase?
1.12K -
46:29
SGT Report
22 hours agoAMERICA IS BACK! BYE BYE IRS!! -- Sam Anthony
40.9K75