Premium Only Content
![Persamaan Tidur & Mati #shorts #tidur #mati](https://1a-1791.com/video/s8/1/6/8/I/H/68IHe.qR4e-small-Persamaan-Tidur-and-Mati-sh.jpg)
Persamaan Tidur & Mati #shorts #tidur #mati
Persamaan Tidur dan Mati
Kematian merupakan keniscayaan bagi setiap makhluk hidup. Kematian di dunia menjadi awal kehidupan baru, dimulai alam kubur hingga alam akhirat, yaitu kehidupan yang lebih baik dan kekal.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan” (QS. Al-Anbiya[21]: 35).
Rasulullah ﷺ menyeru kepada umatnya agar memperbanyak mengingat kematian. Karena dengan mengingat kematian hidup akan lebih berhati-hati. Jika sudah sampai pada mati, maka kenikmatan dunia seakan tiada berguna lagi bagi manusia. Namun demikian, mengingat mati bukan suatu yang mudah. Kenyataannya masih saja ada para pentakziyah yang tertawa terbahak-bahak di tengah suasana duka menyelimuti keluarga yang ditinggal.
Statemen mengembalikan ruhku menunjukkan bahwa persamaan tidur dan mati adalah sama-sama ruh keluar dari jasad. Bedanya ketika tidur ruh dapat kembali sedangkan mati tidak. Penjelasan ini sekaligus memperkuat pernyataan di atas, dapat dilihat dalam kitab Duratun Nashihin bahwa manusia memiliki tiga ruh, yakni ruh sulthaniyah, ruhaniyah, dan jasmaniyah.
Ruh sulthaniyah bertempat di hati, ruhaniyah di dada, sedangkan ruh jasmaniyah di antara daging dan darah, antara tulang dan otot.
Pada potongan pernyataan selanjutnya disebutkan bahwa ketika seseorang tidur maka keluarlah ruh jasmaniyahnya bersamaan dengan akal. Kemudian berjalan di antara langit dan bumi. Terkadang ada mimpi dapat dipahami, hal ini berarti akal berperan di dalamnya. Sebaliknya mimpi yang tidak dapat dimengerti, berarti akal tidak berperan di dalamnya (Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir, Duratun Nashihin, Semarang: Toha Putra, hal. 145).
Berangkat dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa sebanarnya manusia sudah merasakan sebagian dari tanda kematian. Oleh karenanya setiap bangun tidur harus selalu bersyukur karena masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah ﷻ. Selain itu manusia selalu belajar dari tidur agar selalu ingat akan kematian sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah ﷺ. Wallahu a’lam.
-
0:09
faellr
2 years ago#shorts
19 -
0:09
faellr
2 years ago#shorts
15 -
0:08
faellr
2 years ago#shorts
9 -
0:24
faellr
2 years ago#shorts
10 -
0:14
faellr
2 years ago#shorts
7 -
0:18
faellr
2 years ago#shorts
14 -
0:16
faellr
2 years ago#shorts
5 -
0:09
faellr
2 years ago#shorts
10 -
0:16
faellr
2 years ago#shorts
3 -
LIVE
SoniCentric
1 day agoEnjoy a COZY Valentine's Day Escape to Paris with the BEST blend of Romantic Music
104 watching